Bermain dengan strategi bertahan sih sah saja demi kepentingan tim. Tetapi bermain dengan "total defend" ala Internazionale tadi malam sih memalukan.
Demi meginjakkan kaki di Santiago Bernabeu dalam partai final Liga Champions, Inter melakukan strategi sangat tidak biasa saat dijamu Barcelona tadi malam.
Bermain catenacio ala Itali dipilih Inter agar tidak kebobolan lebih dari 2 gol. Sebagaimana kita tahu Inter memimpin agregat 3-1 hasil pertemuan pertama di Guiseppe Meazza. Jika kebobolan 2 gol, secara hitung-hitungan imbang tetapi Inter akan kalah karena gol tandang.
Walaupun Mourinho bukan pelatih asal Itali, namun iklim sepakbola Itali telah membentuk permainan bertahan yang sungguh kuat walaupun tidak menarik untuk dilihat.
Betapa tidak, permainan bertahan dengan menempatkan gerombolan pemain di area penalti termasuk pemain depan membuat penonton bosan dan geregetan.
Bahkan pada beberapa kesempatan acapkali pemain belakang Barca ikut menyerang dan dihalang-halangi oleh pemain depan Inter... Bisa kebalik ya.....??
Tapi gmana lagi, sebagai penonton netral seh saya cuma bisa kecewa. Bukan karena Baraca gagal lolos tetapi lebih kepada permainan yang aneh dan sangat tidak enak untuk ditonton, apalagi sekelas semifinal Liga Champions.
Yo wisss, selamat buat Inter.... Tampilkan permainan menarik di final ya... Jangan buat kecewa lagi penonton, gondok... Dah begadang semaleman...
0 on: "Liga Champions : Inter lolos ke final setelah "Total Defend""